TUESDAY, JULY 26, 2005
Gairah Cinta Cosmopolitan
Walau Anita terus berjalan dengan lemah
Mencerdasi alam yang sebenarnya sederhana
Ranting Ranting patah itu membuat goresan goresan baru
Seperti Angin yang terus menerus berhembus
Pantai Biru Kepulauan Riau
Glen M Rasad pengusaha kecil mental baja dari Pulau Bintan.
Awalnya hampir 3 tahun usaha nya di pulau ini tak membawa hasil meyakinkan.
Namun berkat kesetiaan Anita, Glen tetap dapat menikmati kehidupan yang
Indah di ujung kepulauan Riau itu.
Hari hari indah ditepian pasir putih pantai Bintan, terus menghidupkan
Semangat perjuangan Glen.
Pantai putih dekat Bintan International Resort menjadi saksi kebahagiaan Glen dan Anita.
Sering mereka menunggu Sun Set dan bermesraan di tepi Pantai.
Anita pun merasakan kebahagiaan Glen.
" Duh asiknya " lamunan Glen dibuyarkan oleh Godaan Nelayan Nelayan Bintan.
Mereka pun melambai pada Nelayan Nelayan Gagah keturunan Bugis Laut itu.
"Mas Glen ayu kita pulang sudah Maghrib " Anita pun mengingatkan.
Berkat jiwa ke wiraswastaan Glen yang kuat, ia mampu menembus
Badai usaha yang berat. Tahun kelima usahanya mulai menampakkan hasil.
Perusahaan agrobisnisnya menjadi tumpuan andalan pengusaha Singapura untuk
mendapatkan product product makanan yang berkualitas dan berharga rendah.
Melalui bisnis Agrobisnis ini ia berkenalan dengan Rafi, seorang pengusaha India Singapura yang sukses.
Mereka pun bersahabat.
"Glen , kau harus cepat dalam berbisnis " Rafi mengajari Glen bak anak ingusan
"Remember, Quality, Delivery and Cost !"
"Speed and Power is the axe to kill your competitor !"
Glen memang cerdas.
Ia cepat belajar dan menyusaikan diri dengan gaya bisnis Singapura Rafi.
Rafi pun menaruh kepercayaan pada pengusaha berbakat ini.
Awalnya kebiasaan kehidupan malam Rafi, cukup berat ia ikuti.
Namun demi membina sebuah relasi bisnis, Glen pun rela merubah cara
hidupnya selama ini. Ia pun mulai terbiasa menemani Rafi dalam kehidupan
malam. Walaupun begitu Glen tidak larut.
Karena bisnis mereka yang terus berkembang, Rafi mengundang Glen untuk membuka Representasi di Singapura. Rafi pun berjanji menanamkan modal untuk mengembangkan bisnis bersama.
Kehidupan keluarganya di Bintan mulai terganggu dengan kehidupan bisnisnya
Yang makin cepat derapnya.
Menuju Metropolitan
Undangan Bisnis dari Rafi tak mungkin Glen Abaikan begitu saja.Apalagi mendengar nama Grand Hyat, Glen begitu entusias dalam mempersiapkan perjalanan menuju Singapura.
Pertemuan awal itu cukup sukses, mereka pun mulai menggores tinta kerja sama.
Glen kini mempunyai office representative yang cukup mentereng di Plaza Singapura.
Ia mulai sering tinggal di hotel hotel Singapura.
Relasi bisnisnya pun terus berkembang.
Booming Bisnis di Plaza Singapura
Bisnis Glen makin berkibar dari hasil networkingnya di Singapura.
Dari hanya mengexport sayur dan ikan Glen kini menguasai hampir sepuluh persen market agrobisnis di Singapura.
Apex apex pengusaha singapura pun dia buat gerah dengan tangan dinginnya.
Pembunuhan Karakter Glen
Semua kepiawan Glen yang terus menebar product dan service membuat jalan kotor terpaksa ditempuh kelompok lawan bisnisnya.
Mereka mempelajari 24 jam kehidupan Glen.
Dari hobinya bermain tennis dengan Boom Boom Li, sampai Karoeke bersama Anita istrinya.
Namun mereka tidak menemui apapun yang bisa menjadi titik lemah.
Pribadi itu begitu kuat.
Namun mereka tau uang dan wanita bisa meruntuhkan siapa saja.
Clan itu pun mulai membanjiri Glen dengan pesta pesta bergairah ala metropolitan.
Sengaja mereka undang hanya dia seorang tanpa wanita.
Bius bius pesta itu mulai merasuki aroma jiwa muda Glen yang kian perkasa bisnisnya.
Relasi bisnisnya berkembang seiring dengan pesta pesta kaum Jetset.
Pernah ia mendapat order 1 juta dollar hanya karena pesta minum di Sentosa Resort.
Malam itu ia berkenalan dengan Shrinivasan "Pengusaha Narkotika yang beroperasi di birma". Ia tetap teguh menjauhi obat bius dan narkotika. Namun kali ini tidak mampu Glen menolak
tawaran bisnis Shrinivasan yang menawarkan penyelundupan drug dari Burma ke Netherland.
"Man, this businees is very risky " Glen pun bersandiwara.
"OK, I raise the stake to 1 million US dollar ! "
"How ?" Shrinivas mendesak.
Glen tersenyum lambat dan mengangguk berat.
Malam itu Shrinivas memaksa Glen menemani sekretarisnya Asyah, seorang gadis India
yang berpenampilan bak artis Bollywood.
Malam pun semakin jalang, Anita sudah tak terlintas di benak Glen.
Bisikan bisikan dan diskusi cerdas dari Asyah, membuat mata Glen berjaga.
"You better take care Mr. Shrinivas order Glen!" senyum Asyah memperingatkan keindahan
bisnis narkotika.
"Hmm yeah ! Glen mengiakan sambil menerawang membayangkan untungnya yang tidak
pernah ia bayangkan semudah itu meraup uang. Sebuah Gairah yang Terhalangi Jiwa Lama Pengusaha tangguh itu ternyata lebih tangguh di medan surgawi. Jeritan jeritan nakal itu menjadi bukti. Ia pun seperti makin tergoda dan liar. Masuk semakin jauh, semakin dalam. Jiwanya melayang. Mencari untuk mendapat sensasi sensari virtual tanpa batas. Melayang jauh sekali keangkasa Surga yang lepas. Riak riak Indah Venice membawa Casanova Timur mengembara. Malam malam indah itu menjadi saksi saksi berwarna warni. Seperti ketika Glen meninggalkan Carolina ditepian perahu, untuk terbang ke Singapore. Carolina tersenyum puas seperti merindukan Glen untuk kembali. "You are wonderful Glen " bisik Carolina. "I never have such a wonderful night such as with you last night " kalimat perpisahan Carolina itu seperti penganugerahan tanda kemenangan Casanova Timur. Gadis Yunani itu berkaca kaca ketika membisikkan kalimat kalimatnya. Walau dihati nya ada cinta semu yang berontak. Seolah ia tidak ingin berpisah lagi dengannya dan ingin selalu bersama. Namun Casanova Timur ini sudah terbiasa menepis suara hati dan pergi. Syech tua itu sering menggambarkan jiwa manusia yang haus dan lemah. Kadang ia melukiskan jiwa manusia bak wanita tua yang bergincu tebal dan bercanda ria dengan laki laki bodoh. Pernah ia mendengarkan semalam suntuk syair syair Arab tentang kebodohan manusia yang mengejar fatamorgana dan mati kehausan dalam keadaan tertipu. Makanan makanan timur tengah itu turut menghidupkan semangat pengusaha tangguh ini untuk kembali kepada Tuhan. Cermin jiwanya yang telah lama retak seperti bertaut tanpa terasa.
Panasnya Uang Gerahnya Cinta
Anita mulai merasakan perubahan jiwa Glen.
Karakternya mulai bergeser.
Ia pun mulai sering tidak makan di rumah lagi.
Meja meja mesra di rumah mereka menghilang.
Diganti anita yang mulai merasakan kesepian di gegap
gempita sinaran metropolitan.
Tanpa sadar Glen terbawa permainan surga metropolitan singapura.
Kata kata cinta membius dari gadis gadis amoi pun ia rasakan begitu indah.
Ia merasa bergairah.
Jiwanya menerawang kelangit, membayangkan perjalanan bersama bidadari
bidadari halus metropolitan itu.
Sujadah panjang itu pun lama tak berkibar.
Memang benar kata orang, uang bisa membutakan mata hati.
Glen banyak berubah sekali.
Sinar sinar matanya mulai meredup.
Dentuman suara music cadas tidak pernah lepas dari telinganya.
Desahan nafas nafas bergairah menjadi udara hariannya.
Mata mata binal, pergesekan nafsu yang nakal tidak lagi asing.
Kamar kamar penuh desah menjadi tempat tempat perhentiannya.
Pesta pesta itu seperti tidak pernah berhenti.
Seperti bersaing dengan Mall Mall yang gemerlap.
Nafsu nafsu tak terbatas itu menerjang semua sudut metropolitan.
Tak jarang mereka harus berusaha keras kembali ke alam kesadaran.
Karena semuanya seperti mimpi.
Mabuk di siang dan Malam hari.
Gadis gadis imitasi itu terus menerus mensihir jiwa jiwa yang mulai
menuhankan hawa nafsu birahi.
Dengan sesembahan berupa uang dan makanan makanan super mewah.
Manisnya Senyuman dan Kuatnya Kekuatan Cinta Uang
Glen yang lama kini makin dendy.
BMWnya tak pernah lagi park di Masjid Sulton.
BMWnya menjadi penghuni tetap jalan Sultan.
Semua Gadis Amoy tahu kekuatan cinta Glen dan daya tarikBank Account nya.
Glen pun lupa segalanya.
Surga dunia itu pun terbuka pintunya satu persatu.
Dan nikmat nikmat dunia wi itu pun ia rengkuh.
Alam nurani manusia aslinya telah hilang.
Penderitaan keluarga tidak lagi terlihat.
Yang terbayang hanya manisnya cinta bidadari surga dunia.
Dari bunga mawar yang satu, bergeser kepada yang lainnya.
Semuanya bisa dibeli.
Ternyata cinta yang dulu ia perjuangkan dengan berat, hanya
senilai lembaran uang di metropolitan ini.
Glen pun makin haus dengan cinta cinta yang ia bisa beli.
Tidak sedikit aroma rasa berbeda yang berkombinasi menemaninya.
Senyuman genit dan manis itu menggoda tidur tidurnya.
Ia seperti hendak beli semua senyuman bergairah itu.
Sepertinya ia bersukur akan kekuatan uangnya.
Yang indah indah itu tidak lagi mustahil diraihnya.
Bahkan mereka tersedia kapan saja ia hendak menghirupnya.
Sepertinya begitu indah didunia di mata Glen saat ini.
Perselingkuhan itu makin menjadi.
Dan Iblis pun terus menerus menebar virusnya di jiwa Glen.
Ia menjadikan Anita sebuah tembok penghalang CInta Arjuna Baru Glen.
Glen pun menyusun strategi untuk menyingkirkan anita.
Pada aniversary pernikahan ke lima mereka, Glen memberi
Hadiah Anita sebuah Condominium di Kuala Lumpur dan memindahkan
Anita kesana.
Hadiah itu diterima anita dengan suka cita, ia tidak tahu rencana busuk Glen
Dibalik itu.
Awal awal tinggal di Kuala Lumpur, Glen masih kerap datang dan menemaninya.
Namun itu tidak berangsur lama.
Anita pun mulai kesepian.
Namun bagai kembang yang sudah hampir layu terkena hujan, anita mulai
Berhubungan dengan kawan lamanya di Kuala Lumpur, Dr Chandra.
Lelaki itu bagi siraman segar buat jiwa yang mulai kering dari cinta.
Pintu pintu dosa hampir terbuka untuk Anita.
Hanya kesadaran wanita mulia saja yang menyelamatkan dan menyadarkan
nurani wanita itu.
Tidak demikian dengan Glen.
Semua halangan Anita kini tiada.
Ia bagai busur panah yang lepas dari tempatnya.
Angin kebebasan itu begitu terasa baginya.
Tidak ada lagi kekhawatiran dan kebimbangan.
Semua nikmat itu tinggal dipetik dan dihirup.
Seolah ia sudah melangkah jauh.
Namun nafsunya mengatakan melangkah lagi.
Hirup semuanya.
Ambil semuanya.
Jangan sisakan kenikmatan kenikmatan bidadari plastik metropolitan.
Pesta pesta itu telah ia jadwalkan.
Semua gairah telah dicadangkan.
Tinggal merengkuh dalam sekali tegukan.
Perceraian Dengan Anita
Dengan mudah Glen mereka yasa kasus cerai ini.
Anita dibuatnya menderita dengan Condominium mewah di Kuala Lumpur yang tidak pernah disapa cinta Glen.
Anita pun terperangkap rekayasanaya.
Berbulan sendiri dan tergoda buayan cinta Kuala Lumpur dari seorang Dokter muda Melayu, membuat Anita Gerah.
Gugatan cerai pun tersampaikan dan Glen merasakan kebebasannya mulai terkuak.
Tapi langkah ini seperti hanya bagian potongan scenario yang tidak besar lagi.
Ia sudah berkonsentrasi dalam kenikmatan hedonis surgawi.
Perceraian yang berarti kiamat kecil bagi Anita.
Baginya hanya angin surga yang menghampiri dahaga nafsu duniawi.
Seolah dunia kebebasan dari kekangan dunia lama dan menjemukan.
Indahnya Surga Dunia Fata Morgana
Glen yang bebas kini makin Gila.
Bisnisnya pun tetap berkibar.
Dari Kuala Lumpur hingga Guan Dong.
Pertemuan bisnisnya menyeberang manca negara.
Melampaui bayangan Glen Muda.
Bahkan Prince Al Thalal pun menjadi Mitranya.
Kini semua keberhasilan telah diraih Glen.
Ia pun terus menerus meminum buah kenikmatan surga dunia yang
Kini ia miliki.
Kini dari London dan Birmingham, sudah ia rasakan.
Casino dan judi bukan lagi baru baginya.
Semua Kota Kota dunia telah ia jelajahi.
Tidak ada lagi yang belum ia daki.
Blonde blonde nakal itu tidak lagi barang baru baginya.
Seolah Casanova dari Timur yang menaklukan surga dunia ditepian Roma.
Hampir hampir ia lupa, bahwa dunia ada tepinya.
Seolah dunia sudah tidak terbatas.
Jarak antara mimpi dan realitas tidaklah jelas.
Surga Dunia yang Bertepi Usia
Walau demikian jauh nafsu duniawi membawanya.
Jiwa manusia yang asli tetap tidak bisa hilang.
Usia yang termakan masa.
Badan tegap itu tidaklah lagi ada.
Genit dan jeritan binal itu mulai melemah di telinganya.
Panggilan alam bawah sadarnya sekali sekali muncul.
Tepian tepian jiwa naluri alamiah itu kembali menepi.
Gairah gairah itu kian lama membosankan Glen.
Fitrah manusia itu sering menegur dirinya.
Seolah menanyakan hendak dibawa kemana semua Nikmat Tuhan ini.
Seolah Jiwanya kembali mencari makna yang hakiki.
Ia pun mulai berfikir mencari arti jalan dunianya.
Namun entah kemana pintu hakikat itu hendak ia cari.
Ia hanya menemukan dunia tanpa garis yang jelas.
Hanya kesibukan bisnis yang menyelamatkan dirinya dari termenung
akan hakekat jiwa ini.
Seiring dengan membesarnya Corporasi bisnisnya.
Ia pun mulai merambah pasar middle east dan timur jauh.
Interaksi dengan dunia dunia yang menyimpan sejarah teologi yang dalam
mulai menghampiri pengusaha sukses yang sedang mencari.
Entah sebuah kebetulan.
Hubungan bisnisnya dengan Prince Al Thalal makin berkembang.
Hubungan bisnis itu berubah jadi hubungan pribadi.
Atas nasehat asisten pribadinya, ia mulai mempelajari kebudayaan arab.
Demi menarik hati relasi bisnisnya yang kaya itu.
December 1985 Glen mengunjungi Saudi menemui Al Thalal.
Pangeran Saudi yang kaya itu mengajak nya menemui Kebun kurmanya
Di Madinah.
Disana kebun itu dipelihara oleh seorang syech tua yang tampan.
Janggutnya yang putih terpelihara menambah pesona sang penjaga kebun.
Syech Abdul Hadi namanya.
Glen banyak belajar dari Syech Abdul Hadi tentang perkebunan kurma dan bisnisnya.
Daya pesona Glen memberikan kesan mendalam pada sang Pangeran.
Mereka menjadi rekanan bisnis yang serasi.
Kepercayaan dan investasi pun berhasil diraeh Glen.
Namun panggilan jiwa itu semakin keras.
Ia terus mencari dan mencari.
Hingga semua tepian tepian makna jiwa nya mulai ia telusuri.
Seolah ada yang tidak serasi dengan jiwanya.
Seolah ada yang hilang dari batinnya.
Cermin Jiwa Ditepian Madinah
Pertemuan dengan Syech Abdul Hadi di kebun kurma ditepian Madinah, membuat Glen mempunyai minat baru. Permainan gilanya dengan amoi amoi itu pun tak lagi ada.
Kini ia merindukan belahan jiwanya yang hilang.
Ia mulai sering ke Madinah.
Belajar ilmu ketuhanan pada Syech Abdul Hadi.
Jiwa Glen yang lama mulai kembali.
Seolah syech itu seperti mursyid baginya.
Ia pun mulai meninggalkan dunia pesta glamornya.
Rindu akan belahan jiwa yang hilang
Hingar bingar pesta yang telah menghilang menjadikan
renungan itu semakin dalam.
Seolah ia mulai merindukan masa masa bahagia diawal karir
bisnisnya untuk kembali.
Nostalgia cinta lama itu mulai terkuak.
Seolah ia memanggil lelaki itu dari jauh.
Wajah anita yang indah itu selalu terbayang di kalbunya.
Masa masa indah di Bintan bersama Anita kembali dirindukan.
Ia pun mulai merindukan bekas istrinya yang kian jelita dibatinnya.
Dan tidak lah sulit baginya untuk merencanakan romansa baru itu.
Uang bisa membeli semua informasi dan jalan.
Tetapi ia tidak yakin kalau uang bisa membeli bahagia.
Asistennya sering mengatur undangan pertemua dengan anita.
Semua undangan itu selalu ditampik Anita.
Bukan Glen kalau diam dan menyerah.
Glen tahu ia harus dapatkan kembali belahan jiwanya
Hadiah hadiah pun mulai membanjiri Anita.
Tak ketinggalan semua kebutuhan harian Anita ia penuhi.
Namun cinta itu tidak kembali juga.
Glen harus menyadari ia sudah kalah kali ini.
Seolah Anita ingin membalas semua kejahatannya.
Glen menghilangkan semua kepedihannya dengan kesibukan
aktivitas sosial.
Ia pun makin sering mengunjungi tanah suci.
Namun sepi itu tidak lagi bisa dipungkirinya.
Glen terus berdoa agar bahagia itu bisa kembali menyapanya.
Sebuah pertemuan tak terduga
Perjumpaan di hotel Dar el Tawhid itu tidak Glen duga.
Wajah anita yang mulai menua menuai derita mulai ia kenali lagi.
Ia pun memberikan pesan pada Ustadz Toha untuk menyampaikan
Lamaran pada Anita.
Tahun itu 2001, Glen pun meminang Anita di tepian Ka’bah.
Doa Anita.
Pertemuan mereka tidak lama.
Tuhan tidak membiarkan Glen lama di dunia.
Ia pun menemui Sang Pencipta tepat 2 tahun setelah kehidupan indah
itu berhasil ia ulangi.
Di tepian pusara itu, Anita mendoakan kekasih hatinya
Terbayang olehnya kehebatan Glen Muda dalam berjuang.
Terbayang olehnya perjuangan Glen nanti dialam Baka.
Tak terasa Anita pun mencucurkan airmata.
Semoga Tuhan Allah mau memaafkan kekasihnya.
Hanya itu doa Anita.
Alampun seperti menangisi dan ikut bersama Anita.
Mereka merasakan desakan derita yang dalam.
Kepergian Glen membawa sebuah cerita sendiri di guratan
angin yang membelai anita dengan airmatanya.
No comments:
Post a Comment